Sistem Informasi Manajemen pada KFC

 SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KFC







Sistem informasi manajemen (SIM) adalah sekelompok atau sekumpulan proses dimana data dapat diolah, dianalisis, dan ditampilkan supaya data tersebut menjadi berguna untuk kebutuhan pengambilan suatu keputusan. Sistem ini merupakan alat yang sangat berguna untuk menunjang dan mengendalikan operasi perusahaan

Memberikan pelayanan yang terbaik adalah visi dari KFC. Untuk itu KFC merancang suatu sistem informasi yang berbasiskan IT sehingga bisa menunjang seluruh aktivitas bisnis KFC. Sistem informasi di KFC mencakup Operating Support System (OSS) dan Managing Support System (MSS)..

Operating Support System

Sistem informasi selalu dibutuhkan untuk memproses data yang dihasilkan oleh dan digunakan dalam operasi bisnis. Sistem pendukung operasi semacam ini menghasilkan berbagai produk informasi yang paling dapat digunakan oleh para manajer. Peran dari sistem pendukung operasi perusahaan bisnis adalah untuk secara efisien memproses transaksi bisnis, mengendalikan proses industrial, mendukung komunikasi dan kerjasama perusahaan, serta memperbarui database perusahaan. Operating system yang digunakan oleh KFC dibagi kembali menjadi beberapa macam yaitu:

 

a.  Transaction Processing System (TPS)      

KFC dalam melakukan trasnsaksi telah mempunyai jaringan komputer yang terintegrasi dengan customer yang menyediakan informasi pemesanan. Transaction Processing System yang digunakan oleh KFC adalah Point of Sale (POS) System, yang merupakan bagian yang paling vital dalam proses operasional, transaksi dengan konsumen yang melibatkan interaksi langsung dengan pelanggan dan data base perusahaan secara simultan, kemampuan hardware dan software yang dapat diandalkan merupakan faktor kunci kelangsungan operasional. KFC juga malakukan investasi untuk mengembangkan POS yang memiliki kaitan sangat erat dengan bagian backstore operation. Online System bekerja antara front office (melalui POS) dan bagian belakang (backstore operation).

Aliran kerja Operasional KFC diterjemahkan dari secara baku ke dalam proses otomatisasi. Pesanan diterima pelanggan oleh sistem point of sale (Order station) yang akan di catat olehwork station sebagai pengumpul data kolektif dari beberapa order station. Kemudian pesanan akan langsung 10 diproses oleh dapur dengan hard copy document transaction sebagai perintah kerja. Seluruh data transaksi kemudian disimpandalam file server, sedangkan driver routing diperlukan sebagai pengawas kegiatan operasional yang akan dipantau langsung oleh Head Quarter melalui jaringan WAN. 

b.   Enterprise Collaboration System (ECS)

Perusahaan waralaba KFC telah mulai melakukan aliansi bisnis dengan menggunakan intranet, ekstranet, dan internet untuk membangun jaringan komunikasi global baik dengan customer, pihak internal, supplier, dan pihak lainnya yang terkait dalam system. Merupakan sistem informasi yang berkaitan dengan tim pendukung, kelompok kerja, peningkatan komunikasi dan produktivitas perusahaan dan kolaborasi mengenai bentuk aplikasinya, dan otomatisasi pekerjaan. Misalnya memfasilitasi dalam elektronik mail untuk mengirim dan menerima pesan elektronik, dan termasuk menggunakan video conference dan lain-lain.

Sistem ini juga digunakan untuk keperluan koordinasi dan pertukaran informasi di internal perusahaan, misalkan antar outlet KFC akan dihubungkan ke dalam satu jaringan sehingga koordinasi dan pertukaran informasi dapat mudah dilakukan.

c.  Process Control System

KFC telah mengembangkan in house system bernama KFC Management System. Sistem ni menyediakan aplikasi yang mendukung store manager untuk melakukan bussiness forecasting, Inventory management dan human resource management. Process control ini, outlet-outlet KFC dapat beroperasi dengan efektif dan efisien sehingga memaksimalkan profit. sistem ini tersambung secara otomatis dengan kantor pusat (Head Quarter), sehingga para manager dapat memonitor performa, melakukan kontrolserta koordinasi dengan tiap outletnya.

Management Support System

Sistem ini pada hakekatnya muncul ketika aplikasi sistem informasi berfokus pada penyediaan informasi dan dukungan dalam pengambilan keputusan yang efektif oleh para manajer. Karena menyediakan informasi dan memberikan dukungan dalam pengambilan keputusan oleh semua level manajer dan profesional bisnis adalah tugas yang cukup sulit, maka diperlukan suatu sistem pendukung operasi yang disebut dengan sistem pendukung manajemen.

 

a. Management Information System (MIS)

Sistem Informasi ini menyediakan informasi dalam bentuk laporan dan tampilan kepada para manajer dan professional bisnis. Contohnya kepada manajer penjualan yang dapat menggunakan informasi melalui jaringan komputer, dan mengakses tampilan tentang keadaan hasil penjualan produk mereka dan dapat mengakses intranet perusahaan mengenai laporan analisis penjualan harian, dan sekaligus mengevaluasi hasil penjualan yang dibuat oleh masing-masing staf penjualan.

MIS yang digunakan pada KFC adalah KFC’s Field Management System yang menyediakan aplikasi yang dapat membantu store manager dalam business forecasting, inventory management dan human resources management. Aplikasi ini akan berupa suatu bentuk pelaporan yang selanjutnya digunakan oleh perusahaan dalam penentuan atau pengambilan keputusan pada sistem penunjang keputusan.

b. Decision Support Sistem (DSS)

DSS Merupakan suatu sistem yang memberikan dukungan komputer secara langsung kepada seorang manajer dalam proses pengambilan/pembuatan keputusan. Seorang manajer produksi dapat menggunakan DSS untuk menentukan berapa banyak produk yang akan diproduksi seperti pada perusahaan manufaktur, dengan didasarkan pada perkiraan penjualan dikaitkan dengan promosi yang akan dilakukan, lokasi dan ketersediaan bahan baku yang diperlukan dalam memproduksi suatu produk. DSS menyediakan informasi yang dibutuhkan bagi manager end-user secara interaktif dengan menggunakan berbagai model analisis, simulasi dan lain sebagainya. Bagi KFC sendiri penggunaan DSS terlihat ketika setiap store manager dapat memonitor performance sistem secara langsung dan interaktif, juga dilengkapi dengan management tool analysis dalam menganalisa business forecasting dan manajemen persediaan.

c. Information Reporting System

Information Reporting System (IRS) menyediakan informasi produk bagi manajeral dan end users. Akses data IRS berisi informasi tentang operasi internal yang telah diproses sebelumnya oleh transaction processing systems. Informasi produk memberikan gambaran dan laporan yang dapat dilengkapi berdasarkan permintaan, periode maupun ketika terjadi situasi tak terduga.

d.  Executive Information System

Sistem Informasi eksekutif dirancang untuk menyediakan akses yang mudah dan cepat untuk informasi informasi selektif tentang faktor-faktor ekslusif dalam menjalankan tujuan strategis bagi manajemen.

Referensi :

http://afrianmc.blogspot.com/2017/10/studi-kasus-sistem-informasi-kfc.html

http://jurnal-unita.org/index.php/publiciana/article/viewFile/75/69

https://docplayer.info/32214740-Sistem-informasi-manajemen-kfc.html



Comments

Popular posts from this blog

Dampak IPTEK untuk Kemiskinan